Senin, 10 Januari 2011

Analisis Keuangan dan Strategi

Analisis Strategi
Analisis strategis dilakukan untuk mengetahui strategi yang akan dipakai oleh praktisi usaha peternakan ayam ras petelur ini. Langkah pertama yang harus dilakukan adalah dengan mengidentifikasi kekuatan (strength), kelemahan (weakness), peluang (opportunities) dan ancaman (threat) yang dapat terjadi dalam usaha peternakan ayam ras petelur tersebut.
Kekuatan (Strength)
Dua lingkungan yang dihadapi oleh perusahaan mencakup lingkungan internal dan lingkungan eksternal. Lingkungan internal terdiri atas faktor kekuatan dan kelemahan. Beberapa faktor yang menjadi kekuatan pengembangan usaha ternak ayam ras petelur, sebagai berikut.
  1. Sistem agribisnis peternakan yang sudah mantap, artinya usaha peternakan tidak hanya berada pada tingkat budidaya, tetapi juga adanya industri hulu sebagai penyedia sarana produksi. Dengan demikian telah terdapat dukungan sarana produksi yang tersedia setiap saat, sehingga tidak ada masalah mengenai penyediaan sarana produksi untuk usaha peternakan ayam ras.
  2. Teknologi budidaya ayam ras yang mudah dikuasai oleh masyarakat.
  3. Sistem pemasaran tidak menjadi permasalahan, karena telah terbentuk jalur-jalur distribusi sampai ke berbagai lapisan dan pelosok wilayah.
  4. Adanya dukungan sumberdaya lahan yang luas dan jumlah tenaga kerja tersedia merupakan kekuatan pegembangan ayam ras petelur secara nasional.
Kelemahan (Weakness)
Beberapa faktor yang menjadi kelemahan dalam usahaternak ayam ras petelur adalah sebagai berikut.
  1. Usaha peternakan ayam ras petelur seringkali dihadapkan pada harga input produksi tinggi, sedangkan harga output produksi yang rendah. Kondisi marjin yang semakin rendah (rasio harga 1 kg telur dengan 1 kg pakan sama dengan 2,5-3 : 1, dibandingkan dengan tahun 80-an dapat mencapai 4-5 : 1), oleh karena rasio harga telur dengan harga pakan yang semakin tinggi.
  2. Adanya risiko dan kondisi ketidakpastian yang relatif tinggi baik dari aspek teknis maupun finansial karena produksi sangat sensitif terhadap perubahan lingkungan sementara keuntungan sangat sensitif terhadap perubahan harga.
  3. Adanya permintaan konsumen yang fluktuatif dari hari ke hari karena telur termasuk bahan makanan yang subtitutif.
  4. Sifat telur yang merupakan produk yang sifatnya perishable (mudah rusak), sehingga harus dapat dijual atau dikonsumsi segera.
  5. Pada umumnya kualitas produk belum mencapai standar internasional, sehingga kemampuan untuk ekspor sangat lemah.
Peluang (Opportunities)
Lingkungan eksternal yang dihadapi perusahaan berupa peluang dan ancaman. Faktor peluang ini meliputi sebagai berikut.
  1. Dukungan pemerintah terhadap usaha peternakan ayam ras yang mempunyai andil besar dalam pemenuhan protein hewani masyarakat dan usaha peternakan dipandang sebagai usaha potensial bagi peningkatan pendapatan masyarakat. Dukungan pemerintah ini diwujudkan dalam bentuk deregulasi peternakan.
  2. Kondisi ekonomi makro Indonesia yang mulai membaik. Dengan adanya pergantian kabinet yang fokus pada perbaikan ekonomi memberikan harapan bagi kepastian usaha dan investasi di dalam negeri.
  3. Terdapat kecenderungan selera masyarakat yang semakin menyukai telur ayam ras dari lapisan perkotaan hingga masyarakat pedesaan.
  4. Meskipun permintaan masyarakat terhadap telur ayam ras fluktuatif, tetapi pada saat-saat tertentu permintaan masyarakat terhadap telur ayam ras sangat tinggi, misalnya untuk keperluan hajatan, hari-hari besar dan sebagainya.
  5. Terdapat kecenderungan permintaan telur ayam ras akan selalu ada setiap saat, karena potensi pasar telur ayam ras cukup besar dalam peranannya sebagai bahan baku pembuatan makanan ringan (roti, kue, martabak, dan lain-lain). Potensi pasar ayam ras semakin tinggi, karena sebagai bahan baku untuk industri makanan ringan.
  6. Peluang ekspor telur ayam ras kemungkinan akan dapat meningkat, karena beberapa negara mengalami stagnasi khususnya Amerika Serikat yang sedang mengalami krisis intern.
Ancaman (Threat)
Beberapa faktor ancaman yang perlu diantisipasi dalam usahaternak ayam ras petelur adalah, sebagai berikut.
  1. Persaingan negara tetangga khususnya Thailand atau Malaysia yang dapat berproduksi dengan biaya lebih murah dengan perkembangan teknologi yang lebih efisien, karena adanya dukungan pemerintah secara aktif.
  2. Kondisi keamaman dalam negeri yang masih rawan menyebabkan ancaman penjarahan dari kelompok masyarakat tertentu masih tinggi.
  3. Teknologi yang belum sepenuhnya dapat menciptakan produk bebas residu antibiotik dapat menghambat pemasaran di pasar global, karena dalam WTO diterapkan persyaratan yang ketat dalam hal kesehatan terhadap konsumen.
  4. Ancaman perdagangan bebas yang tidak diberlakukannya lagi hambatan tarif untuk bea masuk produk luar negeri dan semakin berkurangnya peranan pemerintah dalam intervensi perdagangan. Hal ini perlu diwaspadai dengan membanjirnya produk-produk luar negeri yang cenderung over supply, sehingga akan mengganggu kestabilan harga di dalam negeri.
Strategi Bisnis
Langkah selanjutnya untuk merumuskan strategi adalah mengkombinasikan analisis faktor internal dan eksternal dalam analisis SWOT. Analisis SWOT merupakan kombinasi strategi yang dapat dipilih oleh perusahaan dalam menjalankan usahanya, sehingga tujuan perusahaan dapat tercapai.
Usaha peternakan ayam ras petelur akan berhasil apabila dilakukan dengan strategi-strategi berikut ini.
  1. Marjin yang tipis dan sifatnya sangat sensitif terhadap perubahan harga harus diimbangi dengan sistem produksi yang sangat efisien. Dukungan pemerintah diperlukan dalam membuat kebijakan yang memihak industri ayam khususnya yang ditangani masyarakat kecil, misalnya dalam hal pembebasan PPN dan pajak baik dalam hal input produksi (pakan, bibit, obat-obatan dan peralatan) maupun hasil produksi.
  2. Sifat permintaan ayam ras masih cenderung berfluktuasi sehingga perencanaan usaha dengan pertimbangan faktor waktu.
  3. Karakteristik produk ayam ras petelur bersifat perishable (mudah rusak) sehingga diperlukan perencanaan usaha yang sangat cermat dan teliti dan dukungan teknologi penyimpanan.
  4. Bagi pengusaha mandiri harus dapat menjalin kerjasama dengan perusahaan besar yang biasanya menguasai sarana produksi yang berwawasan lingkungan.
  5. Pengembangan peternakan skala besar perlu dilakukan dengan melibatkan masyarakat setempat untuk menghindari masalah sosial yang mungkin terjadi di masyarakat.
  6. Membangun sistem agribisnis peternakan yang secara terintegrasi dari hulu sampai hilir dan membangun jaringan distribusi yang mantap serta meningkatkan kualitas produk untuk menghadapi ancaman perdagangan bebas.

Kemitraan Ternak Bebek

Kemitraan peternakan bebek peking, adalah sebuah bisnis kemitraan yang bergerak di bisnis peternakan. Didirikan pada akhir tahun 2009 dengan jumlah ternak ratusan ekor. Pada awalnya bertujuan menggalang kerja sama dengan peternak yang merupakan masyarakat kurang mampu didaerah sekitar Pare, Kediri untuk meningkatkan pendapatan keluarga.
Namun dengan kerja keras dan mendapat kepercayaan dari beberapa pihak yang tertarik dengan bisnis ini, yang semula hanya memulai dengan jumlah bebek peking sebanyak ratusan ekor, sekarang hanya beberapa bulan saja populasi bebek peking sudah mencapai ribuan ekor, ada di 6 tempat, 2 di Pare, Mojosari & 3 di Surabaya. Kini kami berpengalaman dibidang ini, mengajak anda untuk berbisnis bebek peking dengan cara yang mudah.

Menternak itik tidaklah begitu sukar. Itik mempunyai daya hidup yang tinggi dan tidak mudah diserang penyakit. Cara pemeliharaan dan pengurusannya mempunyai sedikit perbedaan dan lebih mudah jika dibandingkan dengan ternakan ayam.
Dengan sentuhan manajerial kemitraan modern peternakan bebek akan menjadi suatu investasi khusus yang berpeluang besar & cepat untuk berbagi keuntungan antara, peternak, pengelola & pemilik modal /investor.
Juga sebagai bahan bahu makanan tradisi, bebek makin jadi makanan favorit berbagai kalangan melampaui batasan apapun, anak-anak hingga dewasa masyarakat miskin pinggiran hingga orang gedongan, dari rakyat jelata, selebriti hingga pejabat semua makin menyukai jenis masakan yg satu ini, sekali lagi tanpa kecuali semua SUKA!! Bebek Goreng. Apalagi untuk jenis bebek peking ini rendah lemak sehingga rendah kolesterol.
Terbukti selama ini KEMITRAAN PETERNAKAN BEBEK PEKING menjadi magnitute business yang fantastis, benar-benar mendapatkan apresiasi yang baik dari peternak & pemilik modal sekaligus pengakuan bahwa BEBEK PEKING hadir sebagai salah satu inovasi bisnis yg memberikan keuntungan secara lebih cepat, lebih cerdas & lebih massal.

• VISI & MISI
Tanpa rasa takabur managemen berkeyakinan bahwa ditahun 2010 KEMITRAAN PETERNAKAN BEBEK PEKING siap menjadi yang terdepan dalam hal pengalaman, memperbanyak dalam jumlah Mitra dan memperbesar dalam produksi ternak BEBEK PEKING.
Tentunya visi besar ini dibarengi dengan pematangan market nasional, melalui penguatan program market dan maintenance yg terstruktur sistemik dan dengan konsep yg jelas, yakin market akan terus tumbuh merambah dari satu DAERAH ke DAERAH lain.
Jika anda ingin memiliki usaha sampingan, dengan modal awal kecil, penghasilan rutin, aman, dan syar’i, kami mengajak anda untuk turut bergabung dalam pengembangan budidaya bebek Peking, dengan syarat dan ketentuan yang disepakati antara kami sebagai pengelola dan anda sebagai mitra kerja kami.

• SEJARAH SINGKAT
Itik dikenal juga dengan istilah Bebek (bhs.Jawa). Nenek moyangnya berasal dari Amerika Utara merupakan itik liar ( Anas moscha) atau Wild mallard. Terus menerus dijinakkan oleh manusia hingga jadilah itik yang diperlihara sekarang yang disebut Anas domesticus (ternak itik).

Secara internasional ternak itik terpusat di negara-negara Amerika utara, Amerika Selatan, Asia, Filipina, Malaysia, Inggris, Perancis (negara yang mempunyai musim tropis dan subtropis). Sedangkan di Indonesia ternak itik terpusatkan di daerah pulau Jawa (Tegal, Brebes dan Mojosari), Kalimantan (Kecamatan Alabio, Kabupaten Amuntai) dan Bali serta Lombok.
Klasifikasi (penggolongan) itik, menurut tipenya dikelompokkan dalam 3 (tiga) golongan, yaitu:
1. Itik petelur seperti Indian Runner, Khaki Campbell, Buff (Buff Orpington) dan CV 2000-INA;
2. Itik pedaging seperti Peking, Rouen, Aylesbury, Muscovy, Cayuga;
3. Itik ornamental (itik kesayangan/hobby) seperti East India, Call (Grey Call), Mandariun, Blue Swedish, Crested, Wood.
Jenis bibit unggul yang diternakkan, khususnya di Indonesia ialah jenis itik petelur seperti itik tegal, itik khaki campbell, itik alabio, itik mojosari, itik bali, itik CV 2000-INA dan itik-itik petelur unggul lainnya yang merupakan produk dari BPT (Balai Penelitian Ternak) Ciawi, Bogor.
Manfaat beternak itik :
1) Untuk usaha ekonomi kerakyatan mandiri.
2) Untuk mendapatkan telur itik konsumsi, daging, dan juga pembibitan ternak itik.
3) Kotorannya bisa sebagai pupuk tanaman pangan/palawija.
4) Sebagai pengisi kegiatan dimasa pensiun.
5) Untuk mencerdaskan bangsa melalui penyediaan gizi masyarakat.
• INVESTASI CERDAS & BALIK MODAL SINGKAT
Seiring posisioning visi korporasi sebagai pusat inisiasi bagi penumbuhan rahmatan lil alamin bagi orang banyak, menjadikan KEMITRAAN PETERNAKAN BEBEK PEKING benar-benar fantastis dan bisa menjadi harapan baru bagi banyak keluarga Indonesia, bagi banyak calon pencari kerja, bagi banyak ulusan pendidikan tinggi dan menengah juga bagi saudara kita yang terkena PHK. Betapa tidak dengan support team manajeman yang terstruktur modern, hanya dalam hitungan bulan seorang pencari kerja bisa di up grade ke wilayah Entrepreneur sukses.

Banyak kisah sukses tentang PETERNAKAN BEBEK PEKING yang berhasil balik modal (BEP) sangat cepat bahkan kurang dari 6 bulan. Seperti terilustrasikan dalam table analisa laba rugi usaha. Tentu ini nilai yang cukup terhormat bagi entrepreneur pemula. Sekali lagi kenyataan dilapangan membuktikan bahwa banyak teman-teman pebisnis yang omset reratanya di panen pertama mencapai 30 jt (untuk 1000-1500 ekor) tentu keuntungannya jelas jauh dari yang tertera ditabel ilustrasi laba rugi.
Tidaklah sesulit yang dibayangkan, mengenai persyaratan lokasi kandang yang perlu diperhatikan adalah hanya letak lokasi lokasinya saja jauh dari keramaian/pemukiman penduduk (menghindari komplain bau dari tetangga), mempunyai letak transportasi yang mudah dijangkau dari lokasi pemasaran dan kondisi lingkungan kandang mempunyai iklim yang kondusif bagi produksi ataupun produktivitas ternak itik serta kondisi lokasi tidak rawan penggusuran dalam beberapa periode produksi.
Adapun jenis penyakit yang biasa terjangkit pada itik adalah:
1. Penyakit Duck Cholera
Penyebab: bakteri Pasteurela avicida.
Gejala: mencret, lumpuh, tinja kuning kehijauan.
Pengendalian: sanitasi kandang,pengobatan dengan suntikan penisilin pada urat daging dada dengan dosis sesuai label obat.
2. Penyakit Salmonellosis
Penyebab: bakteri typhimurium.Gejala: pernafasan sesak, mencret.
Pengendalian: sanitasi yang baik, pengobatan dengan furazolidone melalui pakan dengan konsentrasi 0,04% atau dengan sulfadimidin yang dicampur air minum, dosis disesuaikan dengan label obat.
• SEJARAH SINGKAT
Itik dikenal juga dengan istilah Bebek (bhs.Jawa). Nenek moyangnya berasal dari Amerika Utara merupakan itik liar ( Anas moscha) atau Wild mallard. Terus menerus dijinakkan oleh manusia hingga jadilah itik yang diperlihara sekarang yang disebut Anas domesticus (ternak itik).

Secara internasional ternak itik terpusat di negara-negara Amerika utara, Amerika Selatan, Asia, Filipina, Malaysia, Inggris, Perancis (negara yang mempunyai musim tropis dan subtropis). Sedangkan di Indonesia ternak itik terpusatkan di daerah pulau Jawa (Tegal, Brebes dan Mojosari), Kalimantan (Kecamatan Alabio, Kabupaten Amuntai) dan Bali serta Lombok.
Klasifikasi (penggolongan) itik, menurut tipenya dikelompokkan dalam 3 (tiga) golongan, yaitu:
1. Itik petelur seperti Indian Runner, Khaki Campbell, Buff (Buff Orpington) dan CV 2000-INA;
2. Itik pedaging seperti Peking, Rouen, Aylesbury, Muscovy, Cayuga;
3. Itik ornamental (itik kesayangan/hobby) seperti East India, Call (Grey Call), Mandariun, Blue Swedish, Crested, Wood.
Jenis bibit unggul yang diternakkan, khususnya di Indonesia ialah jenis itik petelur seperti itik tegal, itik khaki campbell, itik alabio, itik mojosari, itik bali, itik CV 2000-INA dan itik-itik petelur unggul lainnya yang merupakan produk dari BPT (Balai Penelitian Ternak) Ciawi, Bogor.
Manfaat beternak itik :
1) Untuk usaha ekonomi kerakyatan mandiri.
2) Untuk mendapatkan telur itik konsumsi, daging, dan juga pembibitan ternak itik.
3) Kotorannya bisa sebagai pupuk tanaman pangan/palawija.
4) Sebagai pengisi kegiatan dimasa pensiun.
5) Untuk mencerdaskan bangsa melalui penyediaan gizi masyarakat.
• INVESTASI CERDAS & BALIK MODAL SINGKAT
Seiring posisioning visi korporasi sebagai pusat inisiasi bagi penumbuhan rahmatan lil alamin bagi orang banyak, menjadikan KEMITRAAN PETERNAKAN BEBEK PEKING benar-benar fantastis dan bisa menjadi harapan baru bagi banyak keluarga Indonesia, bagi banyak calon pencari kerja, bagi banyak ulusan pendidikan tinggi dan menengah juga bagi saudara kita yang terkena PHK. Betapa tidak dengan support team manajeman yang terstruktur modern, hanya dalam hitungan bulan seorang pencari kerja bisa di up grade ke wilayah Entrepreneur sukses.

Banyak kisah sukses tentang PETERNAKAN BEBEK PEKING yang berhasil balik modal (BEP) sangat cepat bahkan kurang dari 6 bulan. Seperti terilustrasikan dalam table analisa laba rugi usaha. Tentu ini nilai yang cukup terhormat bagi entrepreneur pemula. Sekali lagi kenyataan dilapangan membuktikan bahwa banyak teman-teman pebisnis yang omset reratanya di panen pertama mencapai 30 jt (untuk 1000-1500 ekor) tentu keuntungannya jelas jauh dari yang tertera ditabel ilustrasi laba rugi.
Tidaklah sesulit yang dibayangkan, mengenai persyaratan lokasi kandang yang perlu diperhatikan adalah hanya letak lokasi lokasinya saja jauh dari keramaian/pemukiman penduduk (menghindari komplain bau dari tetangga), mempunyai letak transportasi yang mudah dijangkau dari lokasi pemasaran dan kondisi lingkungan kandang mempunyai iklim yang kondusif bagi produksi ataupun produktivitas ternak itik serta kondisi lokasi tidak rawan penggusuran dalam beberapa periode produksi.
Adapun jenis penyakit yang biasa terjangkit pada itik adalah:
1. Penyakit Duck Cholera
Penyebab: bakteri Pasteurela avicida.
Gejala: mencret, lumpuh, tinja kuning kehijauan.
Pengendalian: sanitasi kandang,pengobatan dengan suntikan penisilin pada urat daging dada dengan dosis sesuai label obat.
2. Penyakit Salmonellosis
Penyebab: bakteri typhimurium.Gejala: pernafasan sesak, mencret.
Pengendalian: sanitasi yang baik, pengobatan dengan furazolidone melalui pakan dengan konsentrasi 0,04% atau dengan sulfadimidin yang dicampur air minum, dosis disesuaikan dengan label obat.
P A N E N
1. Hasil Utama
Hasil utama, usaha ternak bebek peking pedaging adalah daging bebek.
2. Hasil Tambahan
Hasil tambah berupa kotoran ternak sebagai pupuk tanaman yang berharga.

• ALASAN MEMILIH BISNIS BETERNAK BEBEK PEKING
Banyak faktor yang mendorong seseorang untuk memulai usaha, kadang faktor itu sudah diketahui dengan pasti dan kadang pula belum diketahui secara pasti. Untuk itu, faktor-faktor yang dianggap menguntungkan dalam usaha beternak itik dapat dilihat sebagai bahan pertimbangan bagi calon peternak itik. Tidak ketinggalan pula faktor penghambat dalam usaha pengembangannya perlu kiranya untuk mendapat perhatian agar kita dapat bersiap-siap dalam mengantisipasi dan mengatasinya.

Sebagai bahan pembanding untuk faktor yang dianggap menguntungkan dalam beternak itik adalah usaha peternakan ayam karena masih sama-sama jenis unggas :
1. Dari segi laju pertumbuhannya, ternak itik dapat tumbuh lebih cepat dari ternak ayam, apalagi itik yang tergolong tipe pedaging seperti itik peking. Pada umur satu bulan berat itik peking sudah mencapai 1,5 kg dan pada umur 2 bulan beratnya sudah bisa mencapai 3 kg, sedangkan untuk ayam potong (broiler) pada umur yang sama hanya bisa mencapai berat sekitar 1 kg dan 2 kg.
2. Ternak itik diyakini jauh lebih tahan terhadap penyakit jika dibandingkan dengan ternak ayam. Sekalipun penyakit-penyakit yang menyerang ternak ayam pada umumnya juga menyerang itik, namun akibat yang diderita oleh itik tidak terlalu parah. Hal ini terkecuali hanya pada kepekaannya terhadap aflatoxin di mana itik amat peka terhadap aflatoxin yaitu jamur pada biji-bijian.
3. Dalam bentuk usaha peternakan rakyat, peternakan itik dapat diusahakan dengan memanfaatkan peralatan yang amat sangat sederhana, misalnya perkandangannya serta alat-alat yang digunakan dalam kandang. Bahkan itik dapat bertahan hidup di alam terbuka dengan model kandang seperti kemahnya anak pramuka.
4. Dalam usaha peternakan itik yang diusahakan secara ekstensif kita dapat memanfaatkan alam sekitar di mana banyak terdapat sumber-sumber karbohidrat dan protein yang terbuang sia-sia seperti sisa-sisa panen padi di sawah, cacing, ikan-ikan kecil di sungai-sungai, dan lain sebagainya. Di samping itu, karena itik memiliki insting berkelompok (flocking instinct) yang amat kuat, maka ini sangat membantu dalam hal pengendalian terutama untuk model pemeliharaan yang bersifat ekstensif (digembalakan).
5. Kulit telur itik pada umumnya lebih tebal dibandingkan dengan kulit telur ayam. Ini mempunyai arti penting dalam hal mengurangi resiko pecah atau retak terutama dalam penanganan (product handling) dan transportasi. Terlebih untuk usaha penetasan telur dan pembuatan telur asin.
6. Pada umumnya unggas air seperti ternak itik dan yang lainnya jarang bahkan bisa dikatakan tidak memiliki sifat kanibal dan agonistik (berkelahi)
7. Sisi lain pemanfaatan limbah terutama bulu, selain dapat dimanfaatkan sebagai bahan kasur, bantal, atau pakaian, maka untuk bulu itik jenis tertentu seperti entok dan yang lainnya dapat dipergunakan sebagai bahan suttle kock. Ini berarti ada nilai lebih dari limbah yang berasal dari ternak itik.
8. Jika dibandingkan dengan telur ayam ras maka telur itik terkesan lebih dihargai karena telur itik dijual dengan satuan butir/biji sedangkan untuk telur ayam ras dijual dengan satuan kilogram (kg).
9. Secara umum harga produk ternak itik baik untuk komoditi telur atau daging terasa lebih stabil jika dibandingkan dengan produk ternak ayam.

Akan tetapi tidak selamanya beternak itik tidak mengalami kendala dalam usaha pengembangannya. Berikut permasalahan yang biasanya ada dan dianggap sebagai faktor penghambat untuk usaha pengembangan ternak itik :
1. Di beberapa wilayah Indonesia, untuk mendapatkan bibit itik yang kualitasnya baik untuk diternakkan masih merupakan persoalan yang sulit. Hal ini terjadi baik untuk bibit itik petelur atau itik pedaging. Sedangkan pada usaha ternak ayam untuk mendapatkan bibit praktis lebih mudah karena sudah banyak breeder besar yang khusus menangani hal itu.
2. Dalam kondisi tempat serta lokasi yang serba terbatas, mengusahakan ternak ayam nampaknya masih lebih mungkin jika dibandingkan dengan ternak itik. Hal ini menyangkut sifat-sifatnya sebagai unggas air yang mengakibatkan tempat atau lingkungannya menjadi agak lembab atau bahkan basah dan becek. Keadaan semacam ini tidak disukai apabila terlalu dekat dengan pemukiman manusia karena polusi yang ditimbulkan akan lebih tinggi.
3. Ternak itik memerlukan pakan dalam jumlah yang sedikit lebih banyak jika dibandingkan dengan ayam, kira-kira mencapai 1,5 sampai 1,75 kalinya. Hal ini besar pengaruhnya dipandang dari segi biaya produksi untuk ransum.
Beternak itik sama halnya dengan beternak unggas lainnya seperti ayam atau lainnya. Dalam beternak unggas diperlukan lahan yang cukup luas dan terpisah dengan permukiman penduduk karena limbah yang ditimbulkan cukup mengganggu. Sehingga apabila hanya tersedia lahan sempit untuk beternak maka cara berikut dapat ditempuh :
mengantisipasi limbah yang ditimbulkan dengan penyemprotan dengan EM4 atau penambahan kunyit pada pakan , menggembalakan ternak ke areal persawahan atau sungai-sungai di waktu pagi sampai sore, sehingga kandang hanya berfungsi sebagai tempat tidur.

• KONSEP BISNIS KEMITRAAN PETERNAKAN BEBEK PEKING
Konsep Bisnis KEMITRAAN PETERNAKAN BEBEK PEKING adalah kemitraan “SISTIM INVESTASI & SISTIM PENGELOLAAN PETERNAKAN BEBEK PEKING ” yaitu HANYA investasi saja atau SANGGUP mengelola beberapa kandang disuatu area / wilayah yang disepakati. Dengan investasi minimum : 500 EKOR /5 KANDANG untuk Sistim Pengelolaan dan Sistim Investasi.

• ESTIMASI BISNIS KEMITRAAN PETERNAKAN BEBEK PEKING
INVESTASI SARANA
1. Pembuatan kandang bebek per 100 ekor Rp 2.400.000,- (Pengelola)
2. Sewa lahan 1 tahun Rp 1.200.000,- (Pengelola)
1. SISTIM KEMITRAAN INVESTASI
MODAL KERJA (2 bln)
1. Beli DOD 500 ekor x Rp 15.000,- = Rp 7.500.000,-
2. Pakan 3,5 kg/ekor/bln x Rp 3.500/kg x 500 ekor x 2 bln = Rp 12.250.000,-
3. Biaya vaksin & vitamin Rp 100.000,-/kdg/bln x 5 kandang x 2bln = Rp 1.000.000,-
4. Upah tenaga kerja Rp 900.000,-/bln/5 kdg x 2 bulan = Rp 1.800.000,-
5. Penyusutan kandang (2 thn) Rp 100.000,-/bln/kdg x 5 kandang x 2 bln = Rp 1.000.000,-
6. Penyusutan sewa lahan (1 thn) Rp 100.000,- /bln x 2 bln = Rp 200.000,-
7. Biaya operasional Rp 300.000,-/kdg/bln x 5 kandang x 2 bln = Rp 3.000.000,-
Total sistim investasi, modal kerja Rp 26.750.000,- ( 500ekor = 5 kandang )
PENJUALAN (usia 60 hari)
500 ekor x 3,1 kg/ekor x Rp 22.500,-/kg = Rp 34.875.000,-
Laba Bersih = Rp 34.875.000 – Rp 26.750.000 = Rp 8.125.000,- ( 500ekor = 5 kandang )
BAGI HASIL (50%-50%)
Sharing Profit 50%-50% = Rp 4.062.500,- ( 500 ekor )
NB : Return Profit +/- 20% per panen.

2. SISTIM KEMITRAAN PENGELOLAAN
MODAL KEMITRAAN
1. Beli DOD dari pusat 500 ekor x Rp 15.000,- = Rp 7.500.000,-
2. Beli Pakan dari pusat Rp 12.250/ekor/bln x 500 ekor x 2 bln = Rp 12.250.000,-
3. Biaya vaksin & vitamin dari pusat Rp 100.000,-/kdg/bln x 5 kandang x 2bln = Rp 1.000.000,-
4. Biaya Kemitraan (Setup Fee) Rp. 5.000.000,-
Total sistim pengelolaan, modal kerja Rp 20.750.000,- + Rp 5.000.000,- ( 500ekor = 5 kandang )
PENJUALAN (KAMI BELI KEMBALI)
500 ekor x 3,1 kg/ekor x Rp 20.000,-/kg = Rp 31.000.000,-
Laba Kotor = Rp 31.000.000 – Rp 20.750.000 = Rp 10.250.000,-
HASIL PANEN 100% MILIK PENGELOLA
Profit Kotor = Rp 10.250.000,- ( 500ekor )
NB : Return Gross Profit +/- 50% per panen.

• KERJASAMA BISNIS KEMITRAAN PETERNAKAN BEBEK PEKING
Sejak bulan Januari 2010 kami mulai mengembangkan bisnis KEMITRAAN PETERNAKAN BEBEK PEKING dengan konsep kemitraan yang menggandeng investor untuk memiliki bisnis ini agar tersebar di berbagai kota di Indonesia.
1. Total modal kerja Sistim Investasi Rp 26.750.000,- ( 500ekor ).
2. Total modal kerja Sistim Pengelolaan Rp 20.750.000,- ( 500ekor ).
• PENAWARAN BISNIS KEMITRAAN PETERNAKAN BEBEK PEKING
- Investasi awal dimulai Rp 26,75 juta / 500 ekor untuk Sistim Investasi & Rp 20,75 juta / 500 ekor untuk Sistim Pengelolaan, harga berlaku Periode 15 Okt – 15 Nov 2010.
- Profit margin per panen +/- 20% untuk Sistim Investasi & +/- 50% untuk Sistim Pengelolaan
- Tidak ada Royalti Fee
- Tidak ada Fee Manajemen
- Tidak ada Fee Marketing
- Support Manajemen melalui Phone, SMS, YM (Yahoo Messenger) dan Facebook
- Dukungan bahan pangan & vaksin dari PUSAT
- Dukungan tutorial pengolahan bahan baku hasil panen
• KETENTUAN UMUM INVESTASI BISNIS KEMITRAAN PETERNAKAN BEBEK PEKING
1. Harga investasi berlaku 15 Des 2010 s/d 15 Jan 2011. Jadwal Kerja paling lambat 1 bulan dari masa berakhirnya ketentuan harga.
Untuk Gerai Kuliner, per 1 Nov 2010 akan dibuka juga kesempatan dengan WARALABA GERAI BEBEK PEKING, tunggu info lebih lanjut.

2. Pembatalan sepihak oleh calon investor dikenakan sanksi pembatalan sebesar 25% dari nilai investasi yang telah disepakati, sebagian langsung akan diserahkan ke yayasan yatim piatu.
3. Untuk Sistim Pengelolaan, DOD & jadwal kerja akan dikirim kelokasi pengelola 14-28 hari setelah pelunasan biaya total investasi, Install Bussines (Jika ada) & biaya pengiriman (jika diluar pulau jawa), DOD berprangko Pulau Jawa.
4. Jadwal kerja & kandang sudah siap 1 (satu) minggu sebelum DOD diterima pengelola.
5. Selanjutnya jika ada order pakan & vaksin tambahan akan dilayani 1 (satu) hari setelah transfer diterima.
• TAHAPAN KEMITRAAN KEMITRAAN PETERNAKAN BEBEK PEKING
Tahapan Orientasi
1. Presentasi & Orientasi Kemitraan
2. Transfer DP 25%, Kemudian akan dikirimkan Bukti Penerimaan, Draft Surat Kesepakatan Kerjasama (MOU), Draft Jadwal & Sertifikat Personal Guarantee.
3. Pusat :
a. Menyediakan Sarana & Prasarana
b. Menyiapkan Jadwal Kerja (DOD)
4. Investor :
a. Menyediakan Alternatif Area / Lokasi (untuk pengelolaan)
b. Menyiapkan Modal Kerja (untuk investasi)
Tahapan Persiapan
1. Pengkajian Jadwal Kerja & Persiapan.
2. Pusat : Checking supply DOD dan perlengkapan yg diperlukan
Tahapan (item) Pembayaran Investasi
1. Membayar sisa uang 75 % (+ Setup Fee untuk Pengelolaan) saat pengiriman kembali MOU penandatanganan kerjasama.
2. Melunasi investasi paket 14 (empat belas) hari sebelum jadwal kerja dimulai.
Tahap Operasional
1. Jadwal Kerja 60 hari dimulai
2. Monitoring, Standarisasi Kualitas
.
• BRAND KEMITRAAN PETERNAKAN BEBEK PEKING
JOINT = INVESTASI 26 JUTAAN / 500 Ekor
JOINT = PENGELOLAAN 20 JUTAAN / 500 Ekor
————————————————–
Sistim Investasi / 5 Kandang Rp 26.750.000
Target Sharing Profit 50%-50% Rp 4.062.500
Target BEP/ Balik Modal Investasi ± 12 bulan / 6x panen
Catatan:
1. Per 1 Mei 2010 Join Pengelolaan Minimal 500 ekor, Investasi 500 ekor.
2. Perhitungan diatas adalah simulasi ideal dengan situasi & kondisi standart.
3. Penjualan di masing-masing area/kota berbeda-beda, namun rata-rata sama.
4. Situasi & kondisi ‘lain-lain’ juga mempengaruhi nilai profit, namun dengan semangat kebersamaan & pengalaman yang ada, kami lakukan yang terbaik diantara yang terbaik, hasil akhir tetap milik-Nya.